Minggu, 10 Februari 2013

PEMBUATAN SARANA PENJAS DARI BAHAN BEKAS

Jangan sepelekan barang bekas yang ada dirumah, mungkin bisa bermanfaat jika kita bisa mengubahnya menjadi suatu karya yang bernilai atau bermanfaat untuk mendukung pembelajaran penjas......ini ada beberapa contoh yang dibuat dari barang bekas........emang sich tidak semua bahannya dari barang bekas tapi yang jelas tidak memerlukan banyak uang untuk membuatnya............


Beberapa sarana untuk penjas yang dibuat dari bahan bekas:
1. GAWANG


Bahan:
1.      Pipa bekas panjang.
2.      Pipa bekas berbentuk L dan T.
Cara Pembuatan:
Pipa dipotong-potong kemudian disambungkan dengan pipa sambungan yang berbentuk L& T.
Manfaat:
Untuk gawang di permainan futsal.


 
2. NET
 
Bahan:  Tali Rafia bekas.
Cara Pembuatan:
Tali rafia dianyam dan untuk menguatkannya diikat tiap anyamannya.
Manfaat:
Pembatas tengah lapangan daerah pertama dengan daerah lawan.




3. BET  
(pemukul pada permainan pingpong)
 Bahan:
1.      Triplek bekas   4. Palu
2.      Kayu               5. Karet bekas
3.      Paku
Cara Pembuatan:
Triplek dipotong menyerupai bet berbentuk bulat agak lonjong dan kayu dipotong sebagai pegangan kemudian dipaku dijadikan satu dengan triplek yang berbentuk bulat agak lonjong dilapisi karet bekas.
Manfaat:
Pemukul Bola.



4. BOLA KECIL

 Bahan:
1.      Batu kecil           
       2.   Serabut kelapa                
3.   Plastik kresek bekas
4.   Lakban (isolasi besar warna coklat)
 Cara Pembuatan:
Batu kecil dilapisi serabut kelapa, dibungkus plastic kresek dan yang terakhir digulung dengan lakban(isolasi besar warna coklat).
Manfaat:
Modifikasi bola kecil standar serbaguna.


5. DARTS


Bahan:
Target
1. Gabus bentuk persegi
2. Kertas manila 
Peluru darts
1. Jarum                                        
2. Batang korek api bekas                     
3.  Kardus susu bekas
4. Benang jahit 
5. Solatip 


Cara Pembuatan:
Target: gabus dibuat bentuk persegi dan dilapisi kertas manila yang digambar lingkaran bagian luar berukuran besar sampai bagian paling dalam berukuran kecil sebagai target paling utama.
Peluru darts: jarum jahit diikat bersama batang korek api bekas dengan solatip terlebih dahulu lalu dikencangkan menggunakan benang jahit, lalu ekornya dipotongkan dari dus susu bekas.
Manfaat:
Melatih konsentrasi dan ketepatan menembak.


6. STICK GOLF & TABUNG TARGET 
 Bahan:
1.   Gagang sapu bekas.
2.   Pipa berbentuk L.
3.   Sisa potongan aqua botol 1500 ml
Cara Pembuatan:
Stick golf: Gagang sapu bekas disambungkan dengan pipa bentuk L.
Tabung target: menggunakan bagian bawah botol aqua yang  bagian atasnya digunakan sebagai cone
Manfaat:
Pemukul di permainan golf (modifikasi).


7. BOLA BESAR
Bahan:
1.      Bola Plastik bekas      
2.      Sisa kain         
3.      Koran
4.  Serbuk gergaji
5.  Senar raket
Cara Pembuatan:
Bola Plastik bekas diisi kain, Koran dan serbuk gergaji lalu di jahit dengan senar raket.
Manfaat:
Modifikasi bola standar.



8. PAPAN SCORE



 
Bahan:
1.      Triplek
2.      Kardus sisa
3.      Kertas manila warna hitam
4.      Kertas asturo warna merah
5.      Karet ban bekas sebagai tali


Cara Pembuatan:
Triplek sebagai dasar dibentuk persegi dan dilapisi kertas warna hitam, kemudian tengah dikira-kira diukur 10x20 cm.
Untuk nomornya kardus dibentuk ukuran balok 3x10cm kemudian dilapisi kertas bagian depan warna hitan bagian belakang warna hitam dan bagian ujungnya dilubangi. Kemudian triplek dilubangi dipaskan pada bagian ujung nomor yang sudah dilubangi  kemudian diikat dengan karet ban bekas.
Manfaat:
Sebagai papan score atau papan pergantian pemain.


9. CONE

Bahan:
1.      Aqua bekas
2.      Cat
3.      Cutter
4.      Spidol
Cara Pembuatan:
Botol dipotong bagian bawah, buat lubang di bagian tengah dengan spidol, kemudian dipotong horizontal dengan ukuran sekitar 1 cm, terakhir dicat.
Manfaat:
Untuk pembatas lapangan dan base






10. KAYU PEMUKUL

Bahan: Diambil dari kaki kursi bekas
Cara pembuatan:
Kaki kursi bekas dibentuk membentuk pemukul kasti.
Manfaat:
Pemukul bola di permainan kasti.





  





Walaupun dengan barang bekas tapi ada manfaatnya, kalau kita kreatif untuk membuat sebuah barang bekas menjadi barang yang berguna mengapa tidak....iya kan???
semoga bermanfaat untuk guru-guru penjas......

LOMPAT TALI ASYIK DAN SARAT MANFAAT

Secara fisik anak jadi lebih kuat dan tangkas. Belum lagi manfaat emosional, intelektual, dan sosialnya.

Sekadar mengingatkan, "main karet" pernah populer di kalangan anak angkatan 70-an hingga 80-an. Permainan lompat tali ini menjadi favorit saat "keluar main" di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sekarang, "main karet" mulai dilirik kembali antara lain karena ada sekolah dasar menugaskan murid-muridnya membuat roncean tali dari karet gelang untuk dijadikan sarana bermain dan berolahraga.
Cara bermainnya masih tetap sama, bisa dilakukan perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau pada apa pun yang memungkinkan, lalu melompatinya. Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya melewati kepala dan kaki sambil melompatinya.
Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Dua anak akan memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk meregangkan atau mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan permainannya simpel; bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu gagal melompati tali, maka anak tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana. Bisa berupa tali yang terbuat dari untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di pasaran yang dikenal dengan tali skipping

LOMPAT TALI SANTAI DAN SPORT
Sebenarnya, lompat tali sudah bisa dimainkan semenjak anak usia TK. Jadi sekitar 4-5 tahun karena motorik kasar mereka telah siap. Apalagi bermain lompat tali dapat menutupi keingintahuan mereka akan bagaimana rasanya melompat. Tapi umumnya permainan ini memang baru populer di usia sekolah atau sekitar usia 6 tahunan. Entah kenapa. Grafik kegemaran mereka akan lompat tali ini akan menurun seiring bertambahnya usia. "Biasanya anak kelas 5-6 sudah malu untuk main lompat tali karena orang dewasa di sekitarnya sering mencemooh, 'Kok sudah besar masih main lompat tali!' Padahal justru dengan semakin sering anak-anak bermain lompat tali mereka akan semakin sigap dan terampil.
Jenis permainan lompat tali dapat dibagi menjadi dua; lompat tali yang bersifat santai dan yang berbau sport. Lompat tali yang santai kebanyakan dimainkan anak perempuan. Sedangkan yang untuk olahraga, seperti skipping umumnya digemari anak laki-laki. Meski demikian, menurut Anggani, segala permainan lompat tali sebetulnya bisa dimainkan anak laki-laki maupun perempuan tanpa memandang jender. 

ANEKA MANFAAT LOMPAT TALI
Kegiatan lompat tali terutama di sekolah-sekolah selain menyenangkan, permainan ini tak banyak memakan waktu, murah, dan menyehatkan. Jadi cocok untuk mengisi waktu senggang para murid ketimbang mereka main lari-larian tanpa tujuan. Salah satu cara yang diimbau Anggani dengan memberi kesempatan anak untuk main lompat tali di waktu istirahat. Atau saat ada pertemuan siswa, lakukan perlombaan lompat tali sehingga para murid makin bergairah memainkannya.
Beberapa perkembangan anak yang dapat distimulasi dengan permainan lompat tali ini:
* Motorik kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama-kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak.
* Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan tinggi tertentu dibutuhkan keberanian dari si anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar; mau melakukan tindakan melompat atau tidak.
* Ketelitian dan Akurasi
Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus melompat.
* Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan, dan lainnya.
* Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus melakukan tujuh kali lompatan saat tali diayunkan. Bila lebih atau kurang, ia harus menjadi pemegang tali. 

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam bermain lompat tali antara lain :
* Ruangan
Idealnya lompat tali dilakukan di ruang terbuka. Namun kalau tidak memungkinkan, di ruangan tertutup pun bisa. Tentu saja ruangan tersebut harus cukup lega dan lapang serta aman dari benda-benda yang dapat membahayakan seperti barang pecah belah.
* Ukuran tali
Tali yang digunakan harus sesuai ukuran; tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jadi hendaknya ukuran tali dibuat pas dan tak banyak bersisa sehingga anak akan lebih mudah dan nyaman melompat.
* Variasi permainan
Semakin bervariasi permainan lompat tali ini, makin anak mahir dan terampil dalam melakukan gerakan-gerakannya. Arti bervariasi di sini adalah anak tak hanya main tali yang dipegang lurus kedua ujungnya dan kemudian anak melompatinya, bisa juga dengan memutar-mutar tali dan anak melompat bersamaan dengan temannya. Atau anak dapat meningkatkan keahlian gerakannya dengan melakukan gerakan akrobatik. Misalnya dengan melakukan koprol untuk mencapai tali dengan ketinggian tertentu.
* Waktu
Terutama saat di sekolah, waktu permainan lompat tali biasanya sangat terbatas. Lantaran itu, Anggani mengimbau agar dalam setiap permainan masing-masing anak mendapatkan gilirannya, terlebih untuk lompat tali secara perorangan. Pastikan para murid mendapat giliran yang telah disepakati bersama sebelumnya.


Minggu, 03 Februari 2013

DAMPAK MAKANAN PEDAS


MAKANAN PEDAS, BAIK ATAU  BURUK?
 Makanan berbumbu pedas merupakan salah satu ciri khas makanan Nusantara. Masakan Padang dari Sumatera Barat, salah satunya. Di daerah ini, menyantap makanan pedas sudah menjadi kebiasaan. Dan, cabai dianggap sebagai bahan utama masakan Padang. Selain Cabai, rasa pedas juga bisa didapat dari rempah, seperti lada hitam, merica atau bumbu dapur lainnya.
Meski sering digunakan sebagai pembangkit selera, rasa pedas yang berlebihan ternyata dapat mengganggu proses pencernaan dan kesehatan, mulas misalnya, Namun banyak juga orang yang menganggap lumrah. Tetapi, benarkah makanan pedas tidak berpengaruh terhadap kesehatan?
PENGARUHNYA PADA KESEHATAN
Fungsi rasa pedas sebenarnya lebih kepada penambah rasa makanan. Sebenarnya, tidak masalah jika seseorang yang mengkonsumsi makanan pedas dari cabai. Cabai sendiri mengandung capsaicin, penyebab efek pedas, yang bisa meningkatkan nafsu makan, menghilangkan sakit kepala, antiradang dan menghilangkan kantuk.
Namun, bagi sebagian orang, makanan pedas dapat mengganggu kesehatan karena sistem pencernaan mereka yang tergolong sensitif. Rasa pedas ini bisa mengganggu produksi asam lambung, yang menimbulkan rasa tidak enak pada perut, menimbulkan iritasi dan membentuk pola aneh pada lidah.
Selain itu, bagi orang yang bermasalah dengan pencernaan, luka lambung misalnya, sebaiknya berhati-hati dan menghindari makanan pedas.
Efek mengonsumsi makanan pedas berlebih dapat menyebabkan perih pada lambung. Terlalu sering menengkonsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh dan mudah mengalami luka.
Gangguan ini disebut gastritis atau maag, yang terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung. Juga, bisa menimbulkan dispepsia atau nyeri lambung. Gejalanya, cepat kenyang, perut kembung dan berasa penuh, mual serta muntah.
Makanan pedas juga dapat mempercepat gerakan di usus yang mempermudah terjadinya diare. Ketika makanan pedas sampai di usus besar, efek iritasi ini akan langsung terasa.
Tubuh pun akan mengirim lebih banyak air ke usus untuk meredakan gejala iritasi. Tapi, setiap orang memiliki kepekaan usus yang berbeda, sehingga daya tahannya juga berbeda. Selain itu, rasa pedas juga dapat menimbulkan pengaruh terhadap kualitas tidur atau insomnia. Mengkonsumsi makanan pedas secara teratur juga bisa mengurangi kepekaan indra perasa secara permanen. Dampak terburuknya, lidah menjadi kurang peka mengenali rasa dari makanan atau minuman. Perlu diperhatikan, pengaruh rasa pedas bagi tubuh juga tergantung dari kondisi orang pada saat mengonsumsi makanan pedas. Orang yang suka makan pedas biasanya tidak berakibat apapun pada lambungnya, ketika dia sedang stres atau kondisi badannya tidak sehat, bisa diare usai mengkonsumsi makanan pedas.

MANFAAT MASANAN PEDAS
   JIKA dikonsumsi dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan, sebenarnya rasa pedas dapat meredakan sakit dan mengurangi peradangan. Capsaicin, substansi dalam cabai, dapat menghambat Substnce P, suatu zat yang berhubungan dengan proses inflamasi, yang menyebabkan sakit kepala, migraon, juga sinus. Capsaicin juga ditengarai merangsang pelepasan endorfin yang membunuh rasa sakit akibat peradangan. Juga, mampu mematikan sel-sel ganas penyebab kanker, terutama kanker prostat.
Rasa pedas juga dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan mengonsumsi cabai atau makanan pedas dapat mengontrol kadar insulin hingga 60 persen. Makanan pedas juga dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, berfungsi meningkatkan serotonin, sehingga bisa mengurangi stres dan depresi. Makanan pedas juga dapat membantu menurunkan berat badan. Capsaicin, memiliki efek termogenik (meningkatkan pengeluaran energi yang dapat membakar kalori, bahkan tanpa adanya latihan), sehingga mempercepat metabolisme tubuh. Selain itu, makanan pedas juga dapat membantu menyehatkan jantung. Cabai mengandung vitamin A dan C, serta bioflavonoid. Fungsinya, memperkuat pembuluh darah, membuatnya elastis dan lebih mampu menyesuaikan diri dengan fluktuasi tekanan darah. Fungsi lainnya, menurunkan kolesterol dan mengurangi jumlah fibrin dalam darah.
Oleh Dra.Emma. S Wirakusumah, Msc. (Ahli Gizi & kuliner)